Wonderful Wonosobo :)
Untuk kesekian kalinya kakiku melangkah di tanah ini
ya, Wonosobo, sekitar 40 km jauhnya dari tempat tinggal sementaraku, Desa Pekasiran, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara.
Untuk mencapai lokasi ini, aku dan sahabatku menaiki microbus dari depan masjid jami al-huda pekasiran hingga perempatan alun-alun Wonosobo dengan lama tempuh sekitar 1,5 jam waktu normal.
Kesan pertama ketika melihat suasana kabupaten ini begitu bersih, tertata sesuai 'asta kosala kosali' khas jawa, di mana keempat arah mata angin memiliki nilai khusus terkait dengan sistem tata ruang kota. tak heran jika Wonosobo mendapat piala Adipura.
Wonosobo sangat cocok bagi pecinta kuliner. di sini terdapat berbagai macam penjual makanan tradisional, salah satunya adalah mie ongklok khas wonosobo dan dawet ayu ketan. harganya? murah bangettt! >,<
Semangkuk mie ongklok yang enak banget menurutku cuma 5000, kalo pake sate jadi 9000. Dawetnya 2500 aja! *aduuh..mana ada di bogor yang harganya segitu >,< (mana ada juga yang jual mie ongklok -_-)
Soo, kenapa akyu sering banget ke Wonosobo?
Hm, selain tempatnya deket dari banjar, wonosobo itu..HANGAT! ya, tidak lain tujuanku adalah ingin mencari kehangatan! hahaha, maklum aja di desa KKP suhunya 14-17 derajat pada siang hari (+1700 mdpl). terus yaa, berhubung pengen skali-kali ke kota gituu, Wonosobo bisa jadi alternatif. di sini ada 1 pusat perbelanjaan kaya Botani-nya Bogor lah, namanya RITA Toserba. lucunya, pramuniaganya medhok semua, hihi..
Pernah suatu kali aku nyari dokter gigi gara-gara gigi gerahamku patah dikit pas makan keripik khas batur yang keras banget itu. pas konsul sama bu kades, beliau nyaranin buat ke dr. Sugiarto yang kliniknya di deket perempatan lampu merah, sebrang taman Adipura, belakang pos polisi Wonosobo (lengkep banget ya). kesanalah saya diantar seorang sahabat, tapi taunya uda keburu mau tutup soalnya itu hari sabtu jadi bukanya cuma setengah hari. lagipula antreannya masih puanjaaang (dokter favorit kali yaa). yaudah akhirnya kita nyari dokter lain. ga lama, dapetlah dokter Anelia yang direkomendasikan asisten dr. Sugiarto. lokasinya ga jauh dari klinik dokter Sugiarto, tepatnya di kawasan 'pecinan' Wonosobo (ternyata di sini ada juga komplek perumahan elit yang didominasi milik etnis Tionghoa dan hampir tiap rumah ada plangnya: DOKTER GIGI :p).
Rupanya dokter ini juga ga kalah rame pasiennya. ga lama kemudian, namaku dipanggil. seketika itu aku langsung narik tangan temenku biar ikutan masuk ke ruang dokter..hahaa atuuutt T__T ternyata, ini dokter kocak bangett. tapi, saya rada-rada ngeri, abisnya si bu dokter ngajak ngobrol dan keketawaan padahal di mulutku lagi dipasang alat-alat dan bor gigi! hwalaaah...gimana coba kalo kepeleset? -_____-"
but so far, thanks to Silmi Chan big family buat tumpangannya selama ini..
wanna meet you someday as soon as possible! :')
ya, Wonosobo, sekitar 40 km jauhnya dari tempat tinggal sementaraku, Desa Pekasiran, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara.
Untuk mencapai lokasi ini, aku dan sahabatku menaiki microbus dari depan masjid jami al-huda pekasiran hingga perempatan alun-alun Wonosobo dengan lama tempuh sekitar 1,5 jam waktu normal.
Kesan pertama ketika melihat suasana kabupaten ini begitu bersih, tertata sesuai 'asta kosala kosali' khas jawa, di mana keempat arah mata angin memiliki nilai khusus terkait dengan sistem tata ruang kota. tak heran jika Wonosobo mendapat piala Adipura.
Wonosobo sangat cocok bagi pecinta kuliner. di sini terdapat berbagai macam penjual makanan tradisional, salah satunya adalah mie ongklok khas wonosobo dan dawet ayu ketan. harganya? murah bangettt! >,<
Semangkuk mie ongklok yang enak banget menurutku cuma 5000, kalo pake sate jadi 9000. Dawetnya 2500 aja! *aduuh..mana ada di bogor yang harganya segitu >,< (mana ada juga yang jual mie ongklok -_-)
Soo, kenapa akyu sering banget ke Wonosobo?
Hm, selain tempatnya deket dari banjar, wonosobo itu..HANGAT! ya, tidak lain tujuanku adalah ingin mencari kehangatan! hahaha, maklum aja di desa KKP suhunya 14-17 derajat pada siang hari (+1700 mdpl). terus yaa, berhubung pengen skali-kali ke kota gituu, Wonosobo bisa jadi alternatif. di sini ada 1 pusat perbelanjaan kaya Botani-nya Bogor lah, namanya RITA Toserba. lucunya, pramuniaganya medhok semua, hihi..
Pernah suatu kali aku nyari dokter gigi gara-gara gigi gerahamku patah dikit pas makan keripik khas batur yang keras banget itu. pas konsul sama bu kades, beliau nyaranin buat ke dr. Sugiarto yang kliniknya di deket perempatan lampu merah, sebrang taman Adipura, belakang pos polisi Wonosobo (lengkep banget ya). kesanalah saya diantar seorang sahabat, tapi taunya uda keburu mau tutup soalnya itu hari sabtu jadi bukanya cuma setengah hari. lagipula antreannya masih puanjaaang (dokter favorit kali yaa). yaudah akhirnya kita nyari dokter lain. ga lama, dapetlah dokter Anelia yang direkomendasikan asisten dr. Sugiarto. lokasinya ga jauh dari klinik dokter Sugiarto, tepatnya di kawasan 'pecinan' Wonosobo (ternyata di sini ada juga komplek perumahan elit yang didominasi milik etnis Tionghoa dan hampir tiap rumah ada plangnya: DOKTER GIGI :p).
Rupanya dokter ini juga ga kalah rame pasiennya. ga lama kemudian, namaku dipanggil. seketika itu aku langsung narik tangan temenku biar ikutan masuk ke ruang dokter..hahaa atuuutt T__T ternyata, ini dokter kocak bangett. tapi, saya rada-rada ngeri, abisnya si bu dokter ngajak ngobrol dan keketawaan padahal di mulutku lagi dipasang alat-alat dan bor gigi! hwalaaah...gimana coba kalo kepeleset? -_____-"
but so far, thanks to Silmi Chan big family buat tumpangannya selama ini..
wanna meet you someday as soon as possible! :')
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung ^_^