(Masih) Menunggu

Awalnya, aku kira, menunggu adalah pekerjaan yang membosankan. Seiring berjalannya waktu, aku baru mengerti bahwa menunggu adalah salah satu kebijaksanaan yang diajarkan Tuhan. Iya, Tuhan selalu lebih tahu waktu yang paling tepat, bukan? Kita hanya harus menunggu sampai waktu yang tepat tiba. Entah berapa ratus, ribu atau bahkan jutaan detik lagi. Entah dibilangan hari, bulan dan tahun keberapa. Tapi saat itu pasti akan datang. Sepasti ketetapan-Nya yang tak pernah salah.*

_Genap
31.5.15

 *walaupun yang ditunggu tak tahu bahwa ia sedang ditunggu

Komentar

  1. Flourentina2 Juni 2015 pukul 17.23

    Buat teteh yang sedang menunggu : http://www.hipwee.com/motivasi/jika-mau-bersabar-sedikit-saja-bukankah-jodoh-sebenarnya-sederhana/ :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung ^_^

Postingan populer dari blog ini

Mars SD Insan Kamil

Kalo ini lagu yang tiap senin pagi gue nyanyiin sekitar tahun 1997-2003 di aula sekolah, haha. Gilaa yaa masih hapal?!  Ya, iyalaaah... terlalu indah dilupakaan :') #ceilee Oh SD Insan Kamil . . tempat kita bertemu Bersatu, berpacu, menuju lautan ilmu Ditempa dan dibina Jadi manusia sempurna Bagi bangsa dan Agama Oh Insan Kamil.. Oh guruku . .  kau pembimbingku Sungguh besar jasamu Terima kasih . . kau pelitaku Robbi berkahi almamaterku . . . Yang mau tau nadanya kek mana, silakan tanya gue, atau anak2 SD itu :p #edisiLaguWajib
Baca selengkapnya

#25 Facts about IPB

Gegara iseng baca-baca Fakta Unik Mahasiswa IPB yang Harus Anda Ketahui , gue sebagai alumnus kampus kece ini merasa tergelitik untuk membuat hal serupa. Tentunya ini versi gue, lain lah dari yang lain. Secara nenek moyang gue -asli tak diragukan lagi- merupakan penghuni kawasan kampus IPB jauuuhh sebelum IPB ada.. hehehe #sowhat? *** Baiklaah tak perlu berlama-lama dan bermalas-malas... cekidot gan! 1. Institut Pertanian Bogor (IPB) dulunya adalah perkebunan karet ( Hevea brasiliensis ) pada zaman penjajahan Belanda |  Kini? Hanya terlihat di beberapa sudut kampus sisa-sisa pohon penghasil getah tersebut. 2. IPB punya 5 kampus berbeda yang didirikan sesuai maksud dan tujuan tertentu | Di antaranya Kampus IPB Darmaga (S1 dan sebagian Pascasarjana/ kampus utama), Kampus IPB Baranangsiang (Pascasarjana), Kampus IPB Gunung Gede (lokasi kuliah, praktikum, kolam percobaan, dll), Kampus IPB Taman Kencana (lokasi penelitian dan asrama), serta Kampus IPB Cilibende (Diploma). 3. IPB
Baca selengkapnya

Pukpuk..

Kadang suka ngerasa heran sama aturan akademik di A*L. Jelas-jelas bisa lulus dari kampus ini dan menyandang gelar magister sains sesuai peraturan Kemendikbud dan SK Rektor dengan minimal 39 sks. Ya, mungkin ini salah gue di awal, ga ngecek kitab SPs, harus berapa sks bisa lulus dari dept ini, bukan dari kampus ini. Kesel? iyaa jelas. Salahnya kenapa baru dibahas saat udah deket-deket kelulusan? Saat lagi semangat-semangatnya ngerjain tesis? Terlebih ada beberapa 'orang beruntung' yang ga kena 'aturan baru' ini yang bisa aja lulus dengan kurang dari 41 sks. Hm, it's okay.. mungkin bukan 'rejeki' gue. Tapi yang ga bisa gue terima, kenapa ga ada sosialisasi 'aturan baru' ini dari awal masuk?? Susah yaa.. pukpuk :'( Oke, lupakan itu.. Sekarang, giliran gue udah nambah jadi 42 sks (42 loh), malah diminta batalin. Piye toh? Maunya apa sih? @!#$$^%*~ZzZZz Ps. maaf, ini hanya kekesalan sementara..
Baca selengkapnya