Tulisan ini terinspirasi dari materi yang disampaikan dosen saya pagi hari tadi ketika kami sedang mempelajari Kota Metropolitan pada Mata Kuliah Lanskap Kota dan Wilayah..
Ternyata apa yang ada dipikiran saya ketika pertama kali menginjakkan kaki di negeri kue nanas sebulan lalu benar adanya. Tidak terlihat jelas dari pesawat yang kala itu hendak landing di tengah langit malam Taoyuan, tetapi dari kejauhan memang tampak seperti ada batas antara 'kota metropolitan' dengan greenery di sisi lainnya. Ya, sorot lampu kota itu begitu benderang di sisi kanan jendela pesawat. Namun tidak satupun cahaya tampak di bagian sisi kiri.
Dapat dibayangkan, negara ini masih memiliki RTH yang bahkan luasnya melebihi luas area terbangun. Nuansa hijau pegunungan yang asri masih banyak ditemukan di berbagai daerah di Taiwan. Begitu pula dengan keberadaan destinasi wisata yang memanfaatkan keindahan alamnya sungguh menarik perhatian pengunjung, terlebih lagi dukungan pemerintah dan swasta begitu kuat untuk mempromosikan objek wisata alam tersebut.
|
Brosur for self-guided travelling in Taiwan |
Bukan hanya keindahan alam yang menarik untuk dikunjungi, tetapi juga banyak atraksi menarik seperti wisata budaya, wisata sejarah, wisata edukasi, maupun wisata gedung-gedung modern yang sayang bila dilewatkan.
|
Industrial Technology Research Institute (ITRI), Hsinchu |
|
Chiang Kai Sek Memorial Palace. Taipei |
|
Science Park, Hsinchu |
|
Hakka Village, Hsinchu |
Dari segi penataan kota, pemerintah Taiwan begitu serius dalam merencanakan, merancang, maupun mengelola lanskap sehingga memenuhi unsur fungsional dan estetika. Pembangunan sarana dan prasarana tidak hanya ditujukan bagi manusia normal, tetapi juga memerhatikan kebutuhan para penyandang cacat dan manula. Hal tersebut sangat nyata terlihat di setiap sudut kota, baik di tempat umum seperti taman, stasiun, terminal, dan pedestrian paths, maupun di tempat semi-private seperti sekolah dan kampus.
|
Taipei at night |
|
Taman di pojok bangunan |
|
Greenery at bus station |
|
Vertical garden di pedestrian path |
|
Beautiful mini garden |
Adanya program studi Arsitektur Lanskap di beberapa universitas Taiwan turut berperan dalam berkembangnya kota metropolitan berbasis ekologis. Mereka turut dilibatkan dalam berbagai kegiatan pembangunan kota, terutama berhubungan dengan tata hijau kota. Dapat dilihat hasilnya, "
Taiwan: The Gardens Country"
|
Chung Hua University, Landscape Architecture-nya one of the best di TWN |
|
Campus Park |
Furthermore, hal tersebut memang tidak terlepas dari habitual masyarakatnya. Untuk apa pembangunan bagus-bagus jika toh masyarakatnya tidak peduli akan lingkungan? Seorang ahli mengatakan bahwa manusia adalah satu-satunya makhluk yang merusak habitatnya sendiri. Jika kita mendambakan suatu tempat tinggal yang indah, bebas dari hiruk-pikuk aktivitas yang menyumbang banyak polusi bagi udara, ataupun segala sarana dan prasarana hidup terpenuhi dengan baik, maka mulailah dari diri kita sendiri dan hal-hal kecil saja. Sebagai contoh, sudahkah kita membuang sampah pada tempatnya?
Suatu hari, Indonesia lestari akan terwarisi pada anak cucu kita _^
|
GO LANDSCAPER INDONESIA! _^ |
captured by @hutriani
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung ^_^