Mengenal Lebih Dekat: Tokoh Lanskap Dunia


Siti Novianti Lufilah | A44090029 | MK Desain Lanskap (ARL 313)


1. “The Minimalist Style” of Peter Walker (1932-now)

Mengawali karir sebagai arsitek lanskap, Peter Walker menempuh pendidikan di University of Illinois setelah sebelumnya terdaftar sebagai mahasiswa jurnalistik. Ia menyelesaikan program masternya di bawah bimbingan Hideo sasaki di Harvard Graduate School of Design tahun 1957. Dan pada tahun yang sama, ia memenangkan School's Weidenman Prize.
Keberhasilannya tak lepas dari peran Sang Guru, yaitu Hideo Sasaki, yang banyak mengajarkannya ilmu mengenai dunia arsitektur lanskap. Setelah lulus dari Universitas Harvard, Walker bekerja bersama Sang Guru hingga mendirikan sebuah perusahaan bersama bernama “Sasaki Walker Associates” tahun 1972. Setelah kurang lebih sepuluh tahun bermitra, Walker dan Sasaki berpisah dan menempuh jalan karirnya masing – masing. Tahun 1983, Walker membentuk perusahaan bernama “Peter Walker and Partners” yang mempekerjakan 30 – 40 arsitek lanskap terlatih. Kemampuaannya semakin diakui tatkala ia dianugerahi penghargaan tertinggi bagi seorang arsitek lanskap, yaitu medali emas “Geoffrey Jellicoe” dari The International Federation of Landscape Architect.
Karya – karya Peter Walker banyak mengusung gaya modern minimalis yang dipengaruhi oleh sang Guru, Hideo Sasaki. Desainnya sederhana, namun tetap konseptual, berirama, unik, dan menciptakan kesan tersendiri bagi penggunanya. Walker memang sangat kuat dalam menampilkan kesederhanaan motif, warna, dan pola bentukan hingga tercipta harmonisasi desain. Mayoritas hasil karyanya ia buat pada area terbuka sehingga mudah menarik perhatian masyarakat yang berada di sekitarnya.


2. “ The New Design Expression” of  Martha Schwartz (1950-now)

Ialah seorang arsitek lanskap wanita berkebangsaan Amerika Serikat lulusan Harvard Graduate School of Design dan  University of Michigan. Schwartz memiliki latar belakang seni rupa dan arsiektur lanskap. Mayoritas proyek – proyeknya berskala swasta hingga perkotaan. Kini, ia telah memiliki tiga perusahaan di Cambridge, Massachusetts, dan London.
Setelah lebih dari 30 tahun pengalaman sebagai seorang arsitek lansekap sekaligus artis, Schwartz telah menerima sejumlah penghargaan bergengsi, termasuk penghargaan Cooper-Hewitt National Design Museum, beasiswa kehormatan dari RIBA, penghargaan dari American Society of Landscape Architects, serta residensi tamu di Radcliffe College dan American Academy di Roma.
Kemampuan Schwartz dalam mengeksplorasi desain menghasilkan suatu karya dengan gaya yang unik, mencolok, out of the box, dan sangat memerhatikan kebutuhan user. Pola yang ia gunakan dalam mendesain elemen taman umumnya organik. Selain itu, ia banyak menggunakan elemen perkerasan serta bahan artifisial sebagai pengganti bahan natural, seperti rumput buatan. Contoh karyanya yang fenomenal antara lain Jacob Javits Convention Center Plaza New York City, Qatar Petroleum Headquarters, Grand Canal Square Dublin, dan The Citadel California.


3. "The Millenium Garden Design" of Kathryn Gustafson (1951-now)

Kathryn Gustafson lahir tahun 1951 di Yakima, Washington dari pasangan Jack dan Mary Gustafson. Ia adalah seorang arsitek laskap juga artis berkebangsaan Amerika. Desain – desainnya banyak diilhami dari kondisi alam tempat di mana ia tinggal, yaitu kota Yakima yang berupa dataran tinggi gurun serta dikelilingi oleh pegunungan.

            Dalam hal pendidikan, Gustafson banyak menekuni bidang – bidang seni lain sebelum akhirnya terjun ke bidang arsitektur lanskap. Pada usia 18 tahun, Gustafson menempuh pendidikan di University of Washington di Seattle untuk belajar seni terapan selama satu tahun. Kemudian, ia pindah ke New York untuk mendalami ilmu fashion di Institute of Technology hingga lulus dan menjadi seorang perancang busana. Gustafson akhirnya beralih ke bidang arsitektur lanskap setelah dididik di Ecole Nationale Superieure du Paysage, Versailles, dan lulus tahun 1979.

Dalam dunia arsitektur lanskap, Gustafson dikenal sebagai seorang yang ahli dalam ‘memahat tanah’ dan memanipulasi ruang serta geometri. Selain itu, ia adalah seorang arsitek lanskap yang paling up to date terhadap perkembangan teknologi. Sering kali karya buatannya menggunakan teknik mutakhir sehingga dapat bernilai tinggi. Karya – karyanya kebanyakan terdapat di Eropa, seperti Perancis dan Inggris. Di antara karyanya yang terkenal antara lain Gardens of the Imagination di Terrasson, Perancis;  a city square in Évry, Perancis; and the Diana Princess of Wales Memorial Fountain di Hyde Park, London. Kini, ia telah memiliki dua kantor yang bergerak di bidang arsitektur lanskap, yaitu Gustafson Porter di London dan Gustafson Guthrie Nichol di Seattle.



4. "Creating Harmony, Simplicity, and Peace in the Landscape" of Ken Smith (1953-now)
Ken Smith (lahir 1953) dibesarkan di Iowa, Amerika Serikat. Ia menempuh pendidikan di Iowa State University, kemudian lulus sebagai Sarjana Arsitektur Lanskap pada tahun 1976. Setelah lulus, ia magang pada pematung Paul Shao, dan bekerja untuk Komisi Konservasi Iowa di Taman Rekreasi dan Perencanaan. Kemudian ia meneruskan pendidikannya di Harvard Graduate School of Design dan menerima gelar Master dalam bidang Lanskap tahun 1986.

Setelah bekerja di kantor Peter Walker dan Martha Schwartz, ia membuka kantor sendiri di New York City pada tahun 1992. Ken Smith juga aktif sebagai pendidik dan pengajar di City College of New York tahun 1992-1996 dan menjadi kritikus desain di Harvard Graduate School of Design dari tahun 1997 hingga saat ini. Smith adalah anggota dewan dari Liga Arsitektur New York dan sangat aktif dalam hal advokasi pelestarian karya-karya modern arsitektur lanskap. Karya-karyanya banyak terdapat pada area residensial perkotaan. Desainnya terkenal impresif, simpel, dan mayoritas berupa taman atap. 

(Dikutip dari berbagai sumber)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mars SD Insan Kamil

#25 Facts about IPB

A Moment to Remember